Cara Setup Wireless Linksys WRT54G

Tidak dapat dipungkiri bahwa wifi sebagai salah satu media komunikasi jaringan yang praktis. Kemudahan dan kepraktisan wifi dapat dilihat dari bentuk jaringan tersebut yang tidak menggunakan kabel sebagai media komunikasi. Tetapi, menggunakan frekuensi gelombang radio. Dengan tinggal menyalakan laptop, pilih jaringan, dan siap untuk berselancar di Internet. Berikut merupakan cara bagaimana menkonfigurasi access point untuk berbagi sumber daya berupa internet.

Langkah pertama, hubungkan access point dengan listrik menggunakan adapter. Lalu tekan tombol reset menggunakan tusuk gigi atau bolpoint. Ketika lampu indikator berubah dengan kondisi tobol reset masih tertekan, lepas adaptor dan pasang kembali. Terakhir, lepas tobol reset dan access point sudah dalam keadaan ter-reset.

Langkah kedua, hubungkan access point dalam satu jaringan dengan PC atau laptop. Dapat menggunakan kabel UTP atau langsung koneksikan menggunakan jaringan wifi yang disediakan access point tersebut. Selanjutnya ubah IP pada PC atau laptop dan sesuaikan dengan access point.
Dalam kasus ini IP yang dimiliki access point adalah 192.168.1.254 (IP access point). PC atau laptop menggunakan IP 192.168.1.88 (IP PC/Laptop).


Setelah access point dan PC atau laptop sudah terkoneksi dalam satu jaringan, saatnya mengatur konfigurasi access point melalui PC atau laptop menggunakan browser. Pertama, buka browser, boleh chrome atau firefox. Lalu pada address bar browser ketikan alamat IP access point (192.168.1.88). Lalu akan tampil halaman konfigurasi linksys.



Pilih automatic configuration-DHCP untuk memberikan IP pada client secara otomatis. Pada Router Name, masukan nama wifi yang diinginkan. Pada Local IP Address, masukan alamat IP baru untuk access point. Pada subnet mask, pilih netmask yang diinginkan. Terakhir tekan tobol Save Settings. Dan akan muncul informasi sukses.




Lalu atur konfigurasi pada tab Wireless-Basic Settings. Untuk pilihan Wireless Network Mode, pilih mixed. Lalu kolom SSID diisikan dengan nama Wifi. Dan Wireless Chanel dengan chanel yang diinginkan. Pada tab Security Mode pilih WPA2 Personal digunakan untuk mengatur keamanan access point, dan masukan kata sandi yang diinginkan.  Pada tab MAC Filter digunakan untuk memfilter PC atau Laptop yang dapat terkoneksi dan yang tidak dapat terkoneksi dengan access point tersebut.






Manjemen File dan Direktori pada Linux


Hai sobat! Sebelumnya kita sudah mempelajari sejarah linux, perintah-perintah dasar linux, managemen proses pada linux, shell pada linux, dan scheduling pada linux. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar lebih dalam lagi tentang managemen file dan direktori pada linux yang pada artikel sebelumnya sudah dibahas beberapa bagian. Lalu terakhir menyinggung sedikit tentang permission file pada linux.

Managemen File dan Direktori

Pokok bahasan managemen file dan direktori digambarkan sebagai berikut.


Melihat Daftar File atau Direktori

Perintah utama untuk melihat daftar file dan direktori adalah ls. Dengan format perintah :
ls [OPTION]... [FILE]...

Contoh :
ls -a /home/arief



Artinya, tampilkan semua file dan folder pada direktori /home/arief dengan menggunakan format long listing. Selanjutnya, untuk menampilkan direktori yang sedang bekerja, gunakan perintah pwd dengan format perintah :
pwd [OPTION]...

Contoh :
pwd -PL


CMV (Copy-Move-Delete) File atau Direktori

Tiga perintah yang dipakai adalah cp untuk menyalin, mv untuk memindah, dan rm untuk menghapus. Format perintah cp atau mv adalah :
[cp/mv] [OPTION]... [-T] SOURCE DEST
[cp/mv] [OPTION]... SOURCE... DIRECTORY
[cp/mv] [OPTION]... -t DIRECTORY SOURCE...

Sedangakan untuk rm tidak jauh berbeda yaitu :
rm [OPTION]... FILE...

Membuat dan Menghapus File atau Direktori

Perintah untuk menghapus direktori adalah mkdir yang memiliki format perintah :
mkdir [OPTION]... DIRECTORY...

Sedangkan untuk mengghapus direktori adalah rmdir dengan format perintah : 
rmdir [OPTION]... DIRECTORY...

Nah, selanjutnya untuk membuat sebuah file kosong dapat menggunakan perintah touch dengan format perintah :
touch [OPTION]... FILE...

Selain itu kita juga dapat membuat file langsung dengan teks editor yang kita miliki seperti kate, gedit, atau nano dengan format perintah : 
[kate/gedit/nano] [FILE name]...

Terakhir, terdapat perintah untuk mencari sebuah file atau direktori, yaitu find. Perintah find memiliki format penulisan :
find [-H] [-L] [-P] [-Olevel] [-D help|tree|search|stat|rates|opt|exec] [path...] [expression]


Mengkompresi File

Melakukan kompresi file di linux dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi seperti gzip, bzip2, tar, unrar, 7z, peazip, dll. Misalnya menggunakan gzip, dapat dilakukan dengan perintah :
gzip [DIRETORY]...

Lalu untuk mengekstrak file tersebut dapat dilakukan dengan perintah : 
gzip -d FILE...

Contoh :
gzip filmhijau/
gzip -d filmhijau.gz


Untuk melakukan kompresi dengan bzip2, dapat dilakukan dengan menggunakan perintah :
bzip2 [DIRECTORY]...

Dan untuk mengekstrak file dapat dilakukan dengan perintah :
bunzip2 FILE...

Contoh :
bzip2 filmhijau/
bunzip2 filmhijau.bz2

Aplikasi Kamus untuk Linux


Belajar open source's sulit lepas dari bahasa Inggris. Karena sebagian besar sumber pengetahuan mengenai open source's yang bagus memakai bahasa Inggris. Beruntunglah teman-teman yang jago berbahasa Inggris. Oke, tapi sebuah keterbatasan tidak akan menghalangi untuk belajar open source's. Tetapi, dengan menyelesaikan masalah keterbatasan itu akan membuat kita menjadi semakin lebih terlatih.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan menyinggung tentang aplikasi kamus untuk Linux, namanya gKamus. GKamus adalah program untuk menerjemahkan kata tunggal dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang dibuat oleh Ardhan Madras. Selain itu juga terdapat fitur Tenses, Irregular Verb Tables, dan English Alphabet List. Program gKamus ini ditulis dengan bahasa C dan GTK+ yang berlisensi GPLv2.

Untuk meng-install-nya di Linux cukup ketikan perintah sudo apt-get install gkamus. Atau teman-teman juga dapat mendownloadnya di halaman ini. Untuk informasi lebih lengkapnya di halaman ini.

Konsep Shell dan Scheduling pada Linux

 Shell dan Scheduling pada Linux.



Berawal dari tugas yang saya tidak tahu kalau ada tugas dan suruh ngapain.. he.. lol. Tanpa tanya ke teman, langsung aja buat pokoknya tentang shell dan sceduling. Oke, kali ini kita akan kupas tuntas tentang kedua tema tersebut.

Shell

Pertama shell, apa sih itu shell? Apakah sama dengan terminal dan console? Lalu, apakah bash itu sendiri? Kebanyakan orang sering tertukar terminologi dari istilah-istilah tersebut. Untuk penjelasan mengenai shell sebagai berikut.

Shell merupakan sebuah program penerjemah perintah yang menghubungkan komunikasi antara pengguna dengan kernel (inti) sistem operasi. Dengan begitu pengguna dapat memerintahkan sistem operasi apa yang harus dikerjakannya. Sistem operasi linux memilik lebih dari satu shell. Tujuannya agar meningkatkan kehandalan dari sistem operasi linux karena masing-masing shell memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi pengguna dapat bergantian memilih shell yang paling baik untuk menyelesaikan pekerjaannya tertentu.

Shell yang dimiliki linux antara lain Bourne Again Shell (bash), Bourne Shell (sh), C shell (csh), Korn shell (ksh), dan masih banyak lagi. Kalau pengen tahu yahooing aja, semoga aja nemu.. he... Shell yang sering dipakai adalah Bourne Again Shell karena merupakan pengembangan dari Bourne Shell dan memiliki kelebihan dari Korn Shell dan C Shell.

Dua istilah sudah dibahas, lalu apa yang dimaksud terminal dan console? Nah, untuk terminal (tty) adalah sebuah program wrapper yang menjalankan shell yang berfungsi sebagai environment masukan dan keluaran (input-output). Sementara konsol adalah istilah fisik (bentuk fisik) dari terminal. Untuk terminal dan console dapat gambarkan seperti software dan hardware. Lalu contohnya terminal apa aja..? Banyak bangeets kawan!

Biasanya masing-masing DE (Desktop Environment) memiliki terminal khas masing-masing. Contohnya DE GNOME mempunyai Gnome-Terminal, ROXTerm, Eterm, Rxvt dan Guake, trus KDE kesukaan saya mempunyai Konsol dan Yakuake, lalu yang khas dengan GTK+ ada Tilda, trus DE LXDE punya yang namanya LXTerminal, terakhir si lincah XFCE punya XFCE4. Untuk yang lainya bisa yahooing aja.

Bash

Waduh.. jadi nglantur nih arah pembicaraannya. Padahal mau nugasss. Oke, kembali ke masalah Bash. Berbeda pada DOS, Bash memiliki sifat case sensitive, tidak menggunakan format file dan menggunakan "\" sebagai pemisah direktori dan "/" sebagai escape characther sementara di DOS memakai "\" sebagai argument delimiter dan "/" sebagai pemisah direktori.


Untuk penjelasan mengenai karakter khusus yang dipakai Bash sebagai berikut ini.

1. Karakter "\"
Escape character, untuk menggunakan karakter khusus pada perintah shell. Conto : cd Dokumen\ Kuliah
2. Karakter "/"
Pemisah direktori. Contoh : cd \home\arief
3. Karakter "."
Atribut untuk menyembunyikan file/folder. Contoh folder tersembunyi .wine
4. Karakter ".."
Karakter untuk menunjukan parent directory. Contoh : cd ..
5. Karakter "~"
Karakter untuk menunjukan directory home. Contoh : cd ~
6. Karakter "*"
Karakter untuk mewakili beberapa karakter yang belum diketahui. Contoh : find TP*
7. Karakter "{}"
Karakter untuk mewakili beberapa nilai dalam range yang telah ditentukan. Contoh : touch TP{1..5}Basdat.sql
8. Karakter "?"
Karakter untuk mewakili satu karakter yang belum diketahui. Contoh : find TP?Basdat.sql atau find TP??asdat.sql
9. Karakter "|"
Karakter untuk mengalihkan output dari satu perintah ke perintah lainnya. Contoh : ls | more
10. Karakter ">"
Karakter untuk menyalin output suatu perintah ke file teks.
11. Karakter ">>"
Karakter untuk menambahkan output suatu perintah ke file teks.
12. Karakter ";"
Karakter untuk mengeksekusi lebih dari satu perintah.
13. Karakter "&&"
Karakter untuk mengeksekusi lebih dari satu perintah dengan syarat perintah pertama tidak error.
14. Karakter "&"
Karakter untuk mengeksekusi lebih dari suatu perintah di background.
 
Selanjutnya dalam bentuk apakah perintah tersebut? Apakah ada begitu saja? Coba teman-teman buka direktori /bin lalu hapus nano dan selanjutnya panggil "nano fileteks.txt".  Perintah-perintah tersebut adalah sebuah program yang kita dapat mengeksekusinya dengan memanggil nama file-nya melalui Shell.

Perintah-perintah tersebut juga memiliki argument atau atribut pilihan sesuai kebutuhan. Biasanya format penulisannya seperti ini 
command [-argument] [-argument] [--argument] [file]
Contoh :  
cat -n belajar.sh

Selain itu kita juga bisa membuat program/perintah itu loh dan maaf mungkin lain kali saja penulis bahas karena ini tugass. Terakhir ada perintah-perintah pada bash yang berisi petunjuk mengenai perintah-perintah lain. Beberapa diantaranya adalah info dan man. Selain itu ada juga atribut untuk mengetahui petunjuk singkat mengenai suatu perintah, yaitu [--help] atau [-h].

Scheduling

Pokok bahasan yang tidak kalah penting kali ini adalah scheduling. Dengan sistem operasi linux, pengguna dapan membuat jadwal suatu perintah. Misalnya kita sudah membuat terminal program/perintah dan ingin otomatis berjalan pada background. Pada sistem operasi linux, kita dapat membuat penjadwalan beberapa diantaranya menggunakan perintah "crontab" dan "at".

Crontab

Perintah crontab dapat diinstall dengan perintah root apt-get install crontab. Untuk membuat penjadwalan jalankan perintah crontab -e. Lalu isi dengan format penulisannya * * * * * perintah. Penjelasannya sebagai berikut :
* pertama untuk menentukan menit ke berapa dari 0 - 59 perintah tersebut dijalankan.
* kedua untuk menentukan jam ke berapa dari 0 - 23 perintah tersebut dijalankan.
* ketiga untuk menentukan hari ke berapa dari 1 - 31 perintah tersebut dijalankan.
* keempat untuk menentukan bulan ke berapa dari 1 - 12 perintah tersebut dijalankan.
* kelima untuk menentukan hari ke berapa dari 0 - 6 (minggi - sabtu) perintah tersebut dijalankan. 
Contoh untuk menjalankan dalam background setiap tigapuluh menit pada hari jumat program terminal yang telah kita buat adalah */30 * * * 5 ./belajar.sh.

Terdapat juga format waktu khusus seperti :
@hourly, untuk menjalankan perintah setiap jam yang fromat manualnya 0 * * * *
@daily, untuk menjalankan perintah setiap hari yang fromat manualnya 0 0 * * *
@weekly, untuk menjalankan perintah setiap minggu yang fromat manualnya 0 0 * * 0
@monthly, untuk menjalankan perintah setiap bulan yang fromat manualnya 0 0 1 * *
@yearly atau @annualy, untuk menjalankan perintah setiap tahun yang fromat manualnya 0 * * * * *
@reboot, untuk menjalankan perintah setiap startup.

Untuk melihat penjadwalan yang telah kita buat, gunakan perintah crontab -l dan untuk menghapusnya gunakan perintah crontab -r.

at

Selain crontab, perintah yang seing dipakai untuk masalah penjadwalan adalah at langsung mengeksekusi perintah at diikuti atribut waktu. Contoh at 05:00 AM. Selanjutnya masukan perintah-perintah yang ingin dieksekusi. Contoh memanggil program alarm, ./alarm.sh. Lalu keluar dari eksekusi at dengan Ctrl + D. Selesai, selamat anda tidak akan kesiangan lagi.. he..


Nah, selanjutnya untuk mengetahui penjadwalan yang kita telah buat dapat menggunakan perintah atq san utnuk menghapus penjadwalan tersebut, gunakan perintah atrm [nomor perintah].




Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

Lagi enak-enak mendengarkan musik, tiba-tiba lagu tersendat. Atau komputer terasa lambat responnya padahal program yang dibuka hanya sedikit.  Wah.. kenapa ya?

Dalam sebuah komputer, sistem operasi bertugas untuk memanajemen proses-proses. Ketika komputer dinyalakan, sistem operasi menjalankan proses tunggal bernama init. Dalam proses ini, kernel atau inti dari sistem operasi di-load dari storage ke main memory (RAM). Lalu proses ini akan memicu proses-proses yang lain seperti menjalankan DE (Desktop Environment), compiler, dan lain sebagainya hingga muncul desktop sebuah sistem operasi. User dapat menambahkan proses sesuai kebtuhan. Seperti pemutar musik, aplikasi pengolah kata, browser dan lain sebagainya.

Sistem operasi memanajemen proses-proses tersebut agar mendapatkan layanan atau sumber daya (perangkat) sesuai dengan pengaturan seperti secara adil atau secara prioritas. Dalam sistem operasi linux, dengan mudah user dapat mengetahui, menjalankan, menghentikan, dan mengontrol proses-proses yang ada. Bagaimana caranya? Simak artikel ini sampai akhir! Sebelumnya anda telah tahu tentang perintah-perintah dasar pada sistem operasi linux yang dapat dibaca dan dipelajari pada halaman ini.  

Secara konseptual, proses adalah program yang sedang dieksekusi, baik sedang dilayani (running), menunggu (ready) atau disela (block). Sementara berdasrkan tipenya proses dibedakan menjadi interactive, batch, dan daemon.
  1. Interactive process adalah proses yang berjalan pada background maupun foreground yang dijalankan atau dikontrol oleh shell. 
  2. Batch process adalah proses yang tidak dijalankan atau dikontrol oleh shell tetapi oleh proses lain atau penjadwalan secara squential
  3. Daemon process adalah proses yang dalam keadaan idle dan berjalan pada background tetapi sudah dijalankan saat inti sistem operasi di-load ke main memory.
Pada teknik manajemen proses, terdapat empat konsep dasar. Antara lain :
  1. Multi Programming adalah kemampuan sistem operasi untuk pengelolaan proses dengan menjadwalkan proses-proses yang sedang berjalan dan memiliki status salah satu dari running, block, dan ready.
  2. Pseudoparalism adalah teknik pembagian atau penyediaan sumberdaya oleh sistem operasi kepada proses-proses secara berurutan.
  3. Multiprocessing adalah kemampuan sistem operasi untuk mengelola banyak pemroses untuk melayani proses-proses yang ada.
  4. Distributed Processing adalah teknik kerjasama antara komputer server dan beberapa komputer client yang memungkinkan untuk berkomunikasi untuk menjalankan sebuah proses.
Proses juga memiliki model-model seperti squential process, multi programming, CPU switching. Untuk mempermudah managemen proses atau membedakan proses yang satu dengan yang lainnya, masing-masing proses memiliki PID (Process ID) yang unik. Selain itu, proses juga memliki personality dan credentials yang berisi informasi user yang menjalankan proses tersebut.
Untuk mengetahui informasi proses-proses yang sedang berjalan, dapat menggunakan perintah ps (Process Status) pada terminal maka akan tampil informasi tentang PID (Proses ID), TTY (informasi terminal), TIME (waktu berjalan), CMD (nama proses).


Untuk menampilkan informasi lain seperti USER (nama user yang menjalankan), %CPU (penggunaan CPU), %MEM (penggunaan memory), STAT (status proses, R untuk running dan S untuk sleeping), COMMAND (perintah yang dieksekusi), dll. Caranya tambahkan atribut-atribut pada perintah tersebut, seperti :


-a, untuk menampilkan semua proses kecuali kedua session leaders.

 
-u, untuk menampilkan proses yang dijalankan user-user dalam user list atau user terkait dengan perintah ps -u arief.

 
-x, untuk menampilkan daemon process.


-e, -A, untuk menampilkan semua proses.
(Perbedaannya adalah jumlah prosesnya bukan infromasi yang ditampilkan tiap proses)


-d, untuk menampikan semua proses kecuali session leaders.


-H, untuk menampilkan proses dalam bentuk grid parent dan child.
(Kombinasikan dengan atribut lainnya agar perubahannya terlihat. Contoh : ps -eH)


-F, untuk menampikan proses dengan format penuh.
(Untuk melihat semua proses dengan format penuh kombinasikan dengan atribut -e, menjadi ps -eF)



Selain perintah ps, ada juga perintah pstree. Bedanya pada pstree, proses-proses ditampilkan dalam bentuk pohon proses dari parrent hingga cild.


Ada cara lain untuk menampilkan informasi proses-proses. Yaitu sengan menggunakan aplikasi top yang  sudah sisediakan oleh linux. Untuk menggunakannya, panggil top melalui terminal. Kelebihannya, aplikasi ini menampilkan informasi proses secara real time.


Selain menggunakan aplikasi top, ada juga aplikasi pihak ke-3 untuk menampilkan informasi proses-proses, salah satunya htop. Jika belum tersedia, install terlebihdahulu aplikasi tersebut dengan perintah sudo apt-get install htop. Dan untuk menjalankan, panggil htop melalui terminal. Kelebihannya dibangingkan top, aplikasi ini memiliki tampilan berwarna untuk meminimalisir kesalahan pembacaan informasi dan memiliki parameter penggunaan CPU, memory, dan swap.

Setelah mengetahui informasi mengenai proses-proses yang berjalan, selanjutnya adalah mengelola dan mengontrol proses-proses tersebut. Proses memiliki operasi-operasi, antara lain :
  1. Menciptakan proses (create a process)
  2. Menghancurkan proses (destroy a process)
  3. Menunda proses (suspend a process)
  4. Melanjutkan proses (resume a process)
  5. Mem-block proses (block a process)
  6. Membangunkan proses
  7. Menjadwalkan proses
  8. Komunikasi proses

Untuk menghentikan proses, dapat menggunakan perintah kill melalui terminal. Contoh : kill 1371
Penulisan perintah kill adalah sebagai berikut :
  1. kill %nomor_job
  2. Contoh : kill %1
  3. (untuk mengetahui nomor job, jalankan perintah jobs pada terminal)

  4. kill PID 
  5. Contoh : kill 1370
Beberapa atibut yang dipakai untuk perintah kill adalah sebagai berikut :
-l, mengubah nomor yang di-input menjadi nama signal
-9, untuk menghentikan semua proses yang dapat dihentikan (konbinasikan dengan -1)


Selain kill, dapat juga menggunakan perintah pkill. Contoh : pkill okular
Penulisan perintah pkill adalah sebagai berikut :
  1. pkill nama_proses
  2. Contoh : pkill gimp
  3.  
  4. pkillall nama_proses
  5. Contoh : pkillall chromium-browser
Beberapa atibut yang dipakai untuk perintah pkill adalah sebagai berikut :



Lalu ada renice, adalah perintah untuk mengubah prioritas layana suatu proses. Penulisan perintah renice adalah sebagai berikut :
  1. renice prioritas_baru PID
  2. Contoh : renice 5 1462
Sekian kawan, artikel saya selanjutnya. Terimakasih sudah mampir.

Sumber :
"Praktikum Sistem Operasi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia"


Sejarah Linux dan Peritah-Perintah Dasar (Basic Command), Lumayan lengkap sih...

Sejarah Singkat Sistem Operasi Linux


Linux, sekilas pernah mendengar kata tersebut tapi entah dimana. Beberapa orang salah mengartikan nama tersebut. Lebih parahnya lagi, saya pernah mendengar seperti ini, "instalin linux di windows aku dong", wkwkwk. Oke, saya akan menjelaskan mengenai nama linux tersebut. Jika ada yang keliru, mohon dikoreksi ya...

Nama panjang sebenarnya si linux ini adalah GNU/Linux yang merupakan sebuah sistem operasi, sama seperti Windows yang merupakan sistem operasi juga. Perbedaannya, GNU/Linux bersifat open source, artinya kita gratis memakainya dan bebas mengembangkannya. Sedangkan Windows bersifat propietary, artinya kita harus membelinya dan tidak boleh mengembangkannya.

Kembali ke masalah nama. GNU/Linux berasal dari dua kata yaitu GNU dan linux. Apa lagi itu..:( Sejarahnya begini mas bro. GNU (General Public License/GPL), singkatan dari GNU is Not Unix, adalah sebuah proyek yang dibangun oleh Richard Stallman untuk membuat sistem operasi mirip Unix (Unix like) dengan semangat open source. Beberapa hasil dari proyek ini seperti GNU C Compoler, DE (Dekstop Environment), dll. Sementara Linux adalah sebuah inti sistem operasi atau kernel yang dikembangkan oleh Linus Torvalds. Jadi, sistem operasi linux yang kita kenal saat ini adalah GNU/Linux yang orang sering menyebut Linux saja. GNU/Linux = GNU + Linux = Richard Stallman + Linux Torvalds. Sekarang kita panggil GNU/Linux ya untuk menghargai jasa Richard Stallman.

GNU/Linux memiliki banyak sekali variant atau distro karena pengembangnya dari berbagai latar belakang/tujuan pengembangannya, Wow. Seperti Debian, Ubuntu, Mandriva, Slackware, CentOS, RedHat, Kali Linux, dll. Pokoknya banyak silsilahnya. Untuk lengkapnya dapat ditanyakan pada mbah google. Masing-masing distro memiliki perbedaan DE (Desktop Environment). DE adalah sebuah antarmuka grafis (Graphical User Interface/GUI) pada sebuah sistem operasi. Seperti Gnome, KDE, Unity, Cinnamon, Mate, dll.

Nah, sekarang sudah kenal kan dengan linux? Yang pasti jika ditinjau dari segi manapun, si linux ini ga bakal bosenin deh. Satu hal lagi, bahwa sistem operasi linux sangat khas dengan perintah-perintah pada command line atau sering disebut oleh user linux dengan konsol atau terminal. Kurang klop kalau kita sebagai user linux tetapi tidak mengerti tentang perintah-perintah pada terminal. Selain itu, user sistem operasi linux lebih keren dari pada user sistem operasi lain karena ke khas-an penggunaan terminal ini. Contonya, copy file aja pake terminal, he.. he...

Oke pertama jalankan terminal. Dapat melalui launcher menu atau melalui sortcut keyboard Ctrl+Alt+T. Di bawah ini penampakan terminal linux :


Perintah-Perintah Dasar pada Sistem Operasi Linux

(basic command line)
Secara default ketika dibuka, terminal linux merujuk ke folder home pada user yang login. Nah.. terminal sudah dijalankan dan sekarang siap untuk mengeksekusi perintah-perintah yang diberikan oleh user. Dibawah ini beberapa perintah-perintah dasar/populer yang sering dipakai oleh user :
1. mkdir, perintah untuk membuat folder baru.
Contoh :
Membuat folder latihan dengan perintah mkdir latihan


2. ls, perintah untuk menapilkan isi direktori.
Contoh:
Menapilikan isi direktori /home dengan perintah ls /home/arief


Beberapa pilihan atribut yang dapat ditambahkan untuk perintah ls :
-a, untuk menampilkan file/folder dan juga file/folder yang berawalan titik "." atau file/folder yang tersembunyi.
-A, sama seperti -a, tetapi tanpa system . dan ..
-b, untuk menampilkan file/folder dengan C-style.
-f, untuk menampilkan file/folder tanpa pengurutan.
-i, untuk menampilkan file/folder dengan nomor indeks.
-R, untuk menampilkan file/folder dan juga file/folder pada subfolder.
-s, untuk menampilkan file/folder dengan size file/folder.
-l, untuk menampilkan file/folder dengan informasi hak ases, owner, indeks, dll.
-1, untuk menampilkan file/folder dengan list per baris .
Dapat juga dikombinasikan seperti -al, dengan efek kombinasi -a dan -l.

3. cd, perintah untuk berpindah direktori.
Contoh :
Berpindah masuk ke dalam direktori latihan dengan perintah cd latihan/


Untuk kembali ke direktori sebelumnya/di atasnya satu tingkat memkai perintah cd ..

4. pwd, perintah untuk menampilkan nama direktori yang sedang diakses.
Contoh :


5. cp, perintah untuk menyalin file atau folder.
Contoh :
Menyalin file  display.pdf ke folder latihan/ dengan perintah cp display.pdf latihan/


Beberapa pilihan atribut yang dapat ditambahkan untuk perintah cp :
-r, untuk menyali folder secara rekursif.
Pilihan lain dalam perintah cp :
"cp *.pdf", untuk menyalin semua file yang berekstensi .pdf
"cp clue*", untuk menyalin semua file yang bernama terkait

6. mv, perintah untuk memindahkan file atau folder.
Contoh :
Memindah file  display.pdf ke folder so dengan perintah mv display.pdf ~/so/


7. rm, perintah untuk menghapus file dan dapat juga untuk menghapus folder.
Contoh :
Menghapus file display.pdf pada folder so/


Beberapa pilihan atribut yang dapat ditambahkan untuk perintah rm :
-r, untuk menghapus folder.
-rf, untuk menghapus folder secara paksa.

8. find, perintah untukmencari file.
Contoh :
Mencari file  yang berawalan ubuntu menggunakan perintah find ~/Unduhan/Modul*


Pilihan lain dalam perintah cp :
"find *.pdf", untuk mencari semua file yang berekstensi .pdf
"find clue*", untuk mencari semua file yang bernama terkait

9. touch, perintah untuk membuat file teks.
Contoh :
Membuat file linkedlist.c dengan perintah touch linkedlist.c


10. nano, perintah untuk mengedit file melalui terminal.
Contoh :
nano linkedlist.c


11. cat, perintah untuk menampilkan isi file yang terkait.
Contoh :
Menampilkan isi file linkedlist.c dengan perintah cat linkedlist.c


12. wc, perintah untuk menampilkan beberapa informasi terkait sebuah file teks.
Contoh :
Menampilkan informasi file linkedlist.c dengan perintah wc linkedlist.c 


Beberapa pilihan atribut yang dapat ditambahkan untuk perintah rm :
-c, untuk menampilkan jumlah byte.
-m, untuk menampilkan jumlah karakter.
-l, untuk menampilkan jumlah baris.
-L, untuk menampilkan panjang baris terpanjan.
-w, untuk menampilkan jumlah kata.

13. whoami, perintah untuk menampilkan nama user yang sedang aktif.
(langsung saja eksekusi perintah whoami pada terminal)


14. cal, perintah untuk menampilkan kalender pada terminal.

Perintah Managemen Proses

1. ps -aux, perintah untuk menampilkan informasi mengenai proses-proses yang sedang berjalan.


2. kill, perintah untuk menghentikan proses yang sedang berjalan.


Keterangan :
kill PID, menghentikan program/proses berdasarkan PID.
pkill nama_proses, menghentikan program/proses berdasarkan nama.
killall nama_proses, menghentikan semua program/proses dengan nama terkait.

3. lsusb, perintah untuk menampilkan informasi perangkat USB.


4. clear, perintah untuk membersihkan tampilan terminal.
(maaf, tidak ada screenshot, hemat space)

5. reboot, perintah untuk memuat ulang sistem operasi.
(maaf, screenshot belum tersedia :P)

6. halt, shutdown, perintah untuk mematikan sistem/komputer.
(maaf, screenshot belum tersedia :P)

7. lshw, perintah untuk menampillkan daftar hardware yang terinstall


8. uptime, perintah untuk menapikan informasi lama waktu system bekerja.


9. bc, perintah untuk memanggil program kalkulator pada linux.


Wah keren kan si lucu Linux ini, terimakasi telah membaca. Go open source's!